Skip to main content

Mata Imam Syiah Terbelalak Ketika Putrinya Diminta Untuk Dimut’ah



Bukan sebuah hal yang aneh jika para imam-imam syi’ah berada di peringkat pertama untuk memberikan semangat agar para pengikuti mereka melakukan nikah mut’ah dengan para wanita sewaan. Bukan hanya itu, bahkan mereka juga berada di peringkat pertama sebagai pendeta pelaku mut’ah. Hal ini tidak ragu lagi, anak kecil berumur 7 tahun pun sudah digauli oleh imam besar syi’ah Khumaini walau dia hanya melakukan tafkhidz (menggesek-gesekkan farji di antara kedua paha perempuan). Silahkan baca kisahnya disini.

Namun bagaimana reaksi para imam syi’ah jika ada orang syi’ah yang ingin melakukan nikah mut’ah dengan putri imam-imam syi’ah ? Apakah mereka ridha ataukah tidak ? Fitrah mereka tentu akan mengatakan “tidak”. Karena siapa yang ridha jika anaknya disewa dalam jangka 1 jam atau 1 hari, atau 1 minggu saja, dan diberi upah karena telah menyewakan kemaluan untuk lelaki berhidung belang.

Sayyid Husain Al-Musawi[1] bercerita mengenai imam Al-Khu’i:

جلست مرة عند الإمام الخوئي في مكتبه، فدخل علينا شابان يبدوا أنهما اختلفا في مسألة فاتفقا على سؤال الإمام الخوئي ليدلهما على الجواب

“Aku pada suatu ketika sedang duduk di sisi Imam Al-Khu’i di kantornya. Maka 2 orang pemuda masuk kepada kami dan terlihat mereka berdua sedang berselisih dalam sebuah permasalahan. Maka keduanya sepakat untuk bertanya kepada Imam Al-Khu’i untuk memberikan jawaban kepada keduanya.

فسأله أحدهما قائلاً: سيد ما تقول في المتعة أحلال هي أم حرام؟

“Maka salah seorang dari mereka bertanya: Wahai sayyid, apa pendapatmu mengenai nikah mut’ah? Apakah dia halal ataukah haram?”

نظر إليه الإمام الخوئي وقد أوجس من سؤاله أمراً ثم قال له: أين تسكن؟ قال الشاب السائل: أسكن الموصل وأقيم هنا في النجف منذ شهرين تقريباً

“Maka Imam Al-Khu’i memandangnya dan seakan-akan menangkap sesuatu dari pertanyaannya. Kemudian imam bertanya: “Dimana kamu tinggal ?” Maka pemuda yang bertanya tadi menjawab: “Saya tinggal di Mosul. Dan saya tinggal di sini di Najf sejak 2 bulan yang lalu”.

قال له الإمام: أنت سني إذن؟

“Imam bertanya kembali: “Kalau begitu kamu adalah seorang sunni?”

قال الشاب: نعم

“Pemuda menjawab: “Iya”.

قال الإمام: المتعة عندنا حلال وعندكم حرام

“Imam berkata: Mut’ah menurut kami halal namun menurut kalian adalah haram”.

فقال له الشاب: أنا هنا منذ شهرين تقريباً غريب في هذه الديار فهلا زوجتني ابنتك لأتمتع بها ريثما أعود إلى أهلي

“Maka pemuda berkata kepada imam: “Saya di sini sejak 2 bulan yang lalu kira-kira dan sendirian saja di rumah. Maka nikahkanlah aku dengan putrimu agar aku bisa nikah mut’ah dengannya sebelum aku kembali kepada keluargaku”.

فحملق فيه الإمام هنيهة ثم قال له: أنا سيد وهذا حرام على السادة وحلال عند عوام الشيعة

“Maka mata imam terbelalak kemudian berkata: Aku adalah sayyid dan menikahkan putrinya secara mut’ah adalah haram bagi sayyid namun boleh bagi awwam syiah”.

ونظر الشاب إلى السيد الخوئي وهو مبتسم ونظرته توحي أنه علم أن الخوئي قد عمل بالتقية.  ثم قاما فانصرفا، فاستأذنت الإمام الخوئي في الخروج فلحقت بالشابين فعلمت أن السائل سني وصاحبه شيعي اختلفا في المتعة أحلال أم حرام فاتفقا على سؤال المرجع الديني الإمام الخوئي

“Kemudian keduanya berdiri. Maka aku meminta izin kepada imam. Dan Pemuda tadi melihat kepada Sayyid Al-Khu’i dan dia tersenyum dan tahu bahwa Al-Khu’i sedang melakukan taqiyyah. Maka aku mengikuti 2 pemuda tadi, maka aku mengetahui bahwa penanya adalah seorang sunni dan kawannya adalah seorang syi’ah. Mereka berdua berselisih dalam permasalahan mut’ah, apakah dia halal ataukah haram. Maka keduanya sepakat untuk bertanya kepada marji’ Imam Al-Khu’i”.

فلما حادثت الشابين انفجر الشاب الشيعي قائلاً: يا مجرمين تبيحون لأنفسكم التمتع ببناتنا وتخبروننا بأنه حلال وأنكم تتقربون بذلك إلى الله، وتحرمون علينا التمتع ببناتكم

“Maka tatkala aku mengajak bicara kedua pemuda tadi, maka pemuda syi’ah marah sambil berkata: “Wahai orang-orang yang berdosa. Kalian membolehkan diri kalian untuk melakukan mut’ah dengan anak kami dan kalian katakan bahwa itu adalah halal dan kalian mendekatkan diri kepada Allah dengan itu, namun kalian malah mengharamkan kami untuk melakukan mut’ah dengan anak-anak kalian”.

وراح يسب ويشتم، وأقسم أنه سيتحول إلى مذهب أهل السنة

“Maka pemuda syi’ah tadi menghina, dan dia bersumpah untuk berpindah ke madzhab ahlussunnah”.

(Selesai kisah diambil dari kitab Lillah Tsumma Li At-Tarikh 1/38)


-----
Ingin pahala jariyah yang terus mengalir? Mari bergabung untuk menyebarkan dakwah sunnah dan dan islam yang murni bersama Kajian Al-Amiry. Kirim donasi anda ke salah satu rekening di bawah ini:

- Bank BCA No Rek 3000573069 a/n: Muhammad Abdurrahman
- Bank BNI No Rek 0360066890 a/n: Muhammad Abdurrahman

Donasi yang  diberikan akan digunakan untuk kelancaran dakwah kita bersama. Dan dukungan anda insya Allah akan semakin memperkuat dakwah sunnah di atas bumi Allah.

Nb: Mohon lakukan konfirmasi ke email: webkajianalamiry@gmail.com atau ke nomor 082282012864 jika bapak/ibu telah mengirimkan donasi.    



[1] Seorang ulama syi’ah namun sudah bertaubat dan ruju’ kepada ajaran sunni kemudian beliau menuliskan kesaksian-kesaksiannya mengenai keburukan-keburukan para pendeta syi’ah sebelum beliau dibunuh.

Popular posts from this blog

Google Dork,

Bebrapa waktu lalu kami sudah menyajikan bagaimana cara mudah mencari backlink dengan google Dork, antara lain : Selanjutnya kami akan sajikan Kumpulan Backlink Gratis Google Dork  | Seo Footprints, Pada arikel ini tidak akan menyajikan sobat List Link Backlink Gratis , tapi saya akan memberikan sobat salah satu Rahasia para Pemburu Backlink untuk mendapat Backlink dofollow dengan mudah dan ini sudah menjadi rahasia mereka yang sangat Takut di ketahui umum, khususnya para SEOEr . Seperti biasa bagi sobat penggemar Setia Kumpulan Cara yang penuh dengan kumpulan cara Gratisan, maka kembali memberikan Sobat rahasianya dan sekarang sudah bukan rahasia lagi. Cara Dapat Backlink dengan Google Dork Pertama sobat Silahkan menuju mesin pencari kesayangan Yakni google Kedua ·         Aktifkan dulu Seoquake browser anda,cara pasangnya baca dimari Cara Pasang | install | Menggunakan SEOquake ·         Manfaatnya untuk mencari Situs yang PR 1 ke atas saja, karena PR 0 dan N/A kur

Nasehat HABIB-HABIB WAHABI kepada HABIB-HABIB SUFI+ SYI'AH

Sungguh merupakan suatu kemuliaan tatkala seseorang ternyata termasuk Ahlul Bait, tatkala seseorang merupakan cucu dan keturunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, menjadi keturunan orang yang paling mulia yang pernah ada di atas muka bumi. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan kita untuk memperhatikan para Ahlul Bait. Kita sebagai seorang ahlus sunnah, bahkan sebagai seorang muslim harus menghormati keturunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam jika keturunan Nabi tersebut adalah orang yang bertakwa. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : وأهلُ بَيتِي، أُذكِّرُكم اللهَ في أهل بيتِي، أُذكِّرُكم اللهَ في أهل بيتِي، أُذكِّرُكم اللهَ في أهل بيتِي "Dan keluargaku, aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baiti (keluargaku), aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang keluargaku, aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baiti keluargaku"  (HR Muslim no 2408) Yaitu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan

BANYOLAN KAUM SYI'AH (bag 5) - Imam Mahdinya Syi'ah Ketakutan, Sehingga Sembunyi Semenjak 1200 Tahun Lalu (Padahal Sang Imam Sangat Sakti?)

Merupakan perkara yang sangat konyol dalam aqidah syi'ah adalah keyakinan mereka bahwa imam mereka yang terakhir (imam yang ke dua belas, dan dialah al-imam al-Mahdi yang dinanti-nanti kaum syi'ah kemunculannya), telah menghilang bersembunyi di Sirdab sejak sekitar 1200 tahun yang lalu (yaitu tatkala sang imam masih kecil (belum baligh/dewasa)), hingga saat ini belum muncul-muncul juga. Sungguh tidak ada khurofat yang lebih banyol dan lucu dari khurofat syi'ah ini. Akan tetapi kaum syi'ah tetap ngeyel mempercayai ini, karena bagi mereka mempercayai akan "hilangnya" imam terakhir mereka ini merupakan dasar iman yang kokoh. Mereka meyakini bahwa ini semua adalah ujian dari Allah, sebagaimana termaktub dalam kitab Ushuul Al-Kaafi Dari Zuroroh berkata :Aku mendengar Abu Abdillah (Ja'far As-Shadiq) 'alaihis salaam berkata : "Sesungguhnya sang gulam (imam mahdi-pen) akan menghilang sebelum ia muncul". Aku berkata, "Kenapa?", Abu Abdill